Kapur Access merupakan anak Induk dari oraganisasi KAPUR. KAPUR merupakan komunitas Anak PR BSI Salemba 45 kelas A. Namun, dengan adanya acara PR camp di Puncak Juni 2010 silam, beberapa anggota dari KAPUR berinisiatif menciptakan anak Induk dari KAPUR yaitu Kapur Access, yang dalam kompetisi di Puncak kemarin berhasil menggondol 3 Piala...
Monday, December 20, 2010
Event "Dari Hati untuk Bunda" - 19 Desember 2010
Alhamdulillaaaahhhhh....
Kapur Access Event berjalan dengan lancaaarrrr, kami mengucapkan banyakk banyak terima kasiiihhhh buat seluaruh pendukung+peserta+pengisi acara dan seluruh Crew nya yg udah buat Event kami kali ini dapat memuaskan. Dan tidak lupa yg paling PENTING,Thanks bgtt buat Allah SWT yang selalu memberikan kemurahan hatinya buat kita semua, sehingga acara kami dapat terselenggara dengan baik.. Makasih ya Allah *Baim mode on ;)
-Thanks buat pendukung acara : para sonsor2 yang sudah bersedia membantu dalam event kali ini Primagama, Susan Gallery, Mc.D, BSI dan juga Plasa Cibubur.
-Thanks buat para peserta lomba menyanyi dan daur ulang, terima kaih atas paritisipasi kaliaan yaa.. ;D
-Thanks buat para pengisi acara Joshua, Cantika, Anak2 dr Operet Samudra Club, Ka Deni+ka Defry, Ka Heru, Pak Lucas dll... thx beraaattt!! ;)
-Thanks juga pastinya buat seluruh Crew Kapur Access yang udah banting tulang, banting badan dan juga banting dompet atas kerjasamanya selama 3 bulan ini untuk mempersiapkan Event Kapur Access... Makasiihhh Loph u Pullll!!! :*
-Dan juga buat para dosen dan orang tua kami dirumah, makasiiee bgttt atas semuanyaaa....
Kapur Access, semogaa SUKSEEESSS!! ;D Yeaayy!!! :
Friday, December 10, 2010
Event Kapur Access "Dari Hati untuk Benda"
Kapur Access Present "Dari Hati Untuk Bunda"
-Lomba menyanyi dan Kreasi Daur Ulang-
Minggu, 19 Desember 2010
Pkl. 12.00 - 16.00 WIB
@ Plasa Cibubur
Jakarta Timur
Menampilkan Juri artis Joshua & Cantika
dan hiburan Operet Anak dari Samudra Club.
Sebuah event yang dipersembahan untuk Bunda dalam rangka hari Ibu 22 Desember 2010
Acara ini didukung oleh :
PLASA CIBUBUR, PRIMAGAMA, SUSAN GALERY FURNITURE, Mc.D
Wednesday, November 3, 2010
Penggalangan Dana (Bazzar @ Kota Tua)
Dalam memenuhi kebutuhan penyelenggaraan Event Mandiri yang sedang kami garap, ada satu kendala yang sedang kami butuhkan saat ini yaitu Dana. Namun, anak2 Kapur Access tidak kehilangan akal untuk mencari dana dengan berbagai cara-cara yang kreatif, seperti yang kami lakukan hari sabtu lalu (30/10). Anak2 Kapur Access berinisiatif mengumpulkan dana dengan cara membuka stand Barang2 Bekas yang dilakukan di Kota Tua. Barang2 yang dijual di dapat dari sumbangan baju2 dari seluruh Crew Kapur Access yang sudah tidak dipakai lagi *namun masih bagus2 & masih layak pakaii pastinyaa.. :)*.
Alhamdulillah, acara sabtu kemarin mendapatkan respon yang baik dari pengunjung Kota Tua yang saat itu banyak yang membeli maupun yang melihat-lihat barang2 dagangan kami. Kami tidak hanya mendapat respon baik dari para pengunjung, namun penjual2 yang ada disekitar tempat kami membuka stand juga banyak yang welcome dan sangat membantu acara kami kemarin.
Dengan cara inilah kami berusaha mengumpulkan dana untuk event mandiri kami, tidak hanya selalu meminta kepada orang tua. Namun, mencoba berusaha sendiri dengan usaha apapun yang bisa kami lakukan, selagi itu positif.
Kami sangat-sangat berterima kasih kepada seluruh crew Kapur Access yang telah sama-sama bekerja keras saat penggalangan dana kemarin dan juga tidak lupa kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada para pengunjung Kota Tua yang kemarin sudah mau membeli barang-barang jualan kami, hhehe ;) dan kepada para pedagang sekitar yang sudah Welcome kepada kami, mkasiiihh jugaa yaaa....
C u there.... SEMANGAADDD KAPUURR ACCESS!!!! ;D
Friday, October 8, 2010
Kapur Access Present New Logo
RALAT :
LOGO KAPUR (Anak PR Salemba kelas A)
LOGO KAPUR ACCESS (Anak Induk dari KAPUR)
Sehubungan dengan perkembangan Organisasi kita yaitu KAPUR (Komunitas Anak Public Relations) yang kini mulai dapat diperhitungkan dan sudah memiliki beberapa prestasi. Kini, kami Anak induk dari KAPUR yaitu KAPUR_ACCESS meluncurkan Logo baru yang khusus di gunakan untuk KAPUR_ACCESS untuk menampilkan kesan yang lebih fresh dan lebih berjiwa muda.
Pergantian logo KAPUR_ACCESS ini, sudah disepakati oleh semua teman-teman dari KAPUR ACCESS dan diresmikan mulai tanggal 6 Oktober 2010 yang lalu. Dikarenakan kami ingin membedakan Logo dari KAPUR (yang merupakan Organisasi anak PR kelas A) Sedangkan Kapur Access merupakan Anak Induk dari KAPUR. Dengan tampilannya logo baru ini, diharapkan Organisasi kami yaitu KAPUR dan Kapur Access dapat sedikit di beakan. Dan kami juga berharap ada semangat baru juga yang tumbuh dari temen-temen PR lainnya.
Semoga organisasi tercinta kita ini, dapat selalu memberikan inspirasi-inspirasi dan motivasi yang lebih besar untuk kita semua. Amiinn!!! Terima Kasih untuk semuanya yyaaa..... :D
LOGO KAPUR (Anak PR Salemba kelas A)
LOGO KAPUR ACCESS (Anak Induk dari KAPUR)
Sehubungan dengan perkembangan Organisasi kita yaitu KAPUR (Komunitas Anak Public Relations) yang kini mulai dapat diperhitungkan dan sudah memiliki beberapa prestasi. Kini, kami Anak induk dari KAPUR yaitu KAPUR_ACCESS meluncurkan Logo baru yang khusus di gunakan untuk KAPUR_ACCESS untuk menampilkan kesan yang lebih fresh dan lebih berjiwa muda.
Pergantian logo KAPUR_ACCESS ini, sudah disepakati oleh semua teman-teman dari KAPUR ACCESS dan diresmikan mulai tanggal 6 Oktober 2010 yang lalu. Dikarenakan kami ingin membedakan Logo dari KAPUR (yang merupakan Organisasi anak PR kelas A) Sedangkan Kapur Access merupakan Anak Induk dari KAPUR. Dengan tampilannya logo baru ini, diharapkan Organisasi kami yaitu KAPUR dan Kapur Access dapat sedikit di beakan. Dan kami juga berharap ada semangat baru juga yang tumbuh dari temen-temen PR lainnya.
Semoga organisasi tercinta kita ini, dapat selalu memberikan inspirasi-inspirasi dan motivasi yang lebih besar untuk kita semua. Amiinn!!! Terima Kasih untuk semuanya yyaaa..... :D
Tuesday, June 22, 2010
PR Camp @ Puncak...
Alhamdulilaahh, Fiuhh.. fiuhh.. fiuuhh..
PR Camp @ Puncak anak2 KAPUR selesai juga, semua berjalan lancar, semua senang, dan semua Menaang!! hahhai.. :)
Alhamdulillah perlombaan yang kami ikuti di sana bisa mendapatkan juara dan dapat 3 Piala diantaranya Juara 2 lomba Proposal Anak Jalanan, Juara 3 WebBlog, Juara 2 Newsletter.. itu semua merupakan hasil yang sudah dicapai oleh teman2 dari KAPUR yang sudah berusaha sekuat tenaga dalam mempersiapkan perlombaan tersebut..
Puas, senang, dan Legaaa... itulah yang kami rasakan kemarin, semoga pengalaman2 kemarin bisa menjadi pelajaran yang berguna buat kita semua dalam melangkah menjadi seorang PR profesional kedepannyaa... Amieeen!!!!!
KAPUURRRRRRR!!!!!! Uyeeee..... :D
Friday, June 18, 2010
"PR CreAction"
PR Camp, acara yang dilakukan oleh Mahasiswa/i Jurusan Komunikasi PR, akhirnya dilaksanakan pada hari ini tepat pada tanggal 18 Juni 2010. Pagi tadi keberangkatan dimulai kurang lebih pukul 09.00 WIB dari Kampus BSI Salemba 45. Selama diperjalanan banyak hal-hal yang tidak terduga, terjadi tanpa pernah terpikir sebelumnya. Ternyata didalam perjalanan sedikit tersendat oleh macet yang terjadi di daerah Cikopo ditambah lagi dengan hadirnya para artis jalanan, sales tahu dan teman-temannya (kedongdong, kacang, lontong dll...) yang makin memeriahkan acara perjalanan kami. Meski tanpa asuransi jiwa, sang driver kami mangemudi dengan kencang layaknya schumacer di sirkuit sentul.. Hhahai ;D
Setelah melalui perjalanan panjang dan melelahkan, naik-turun gunung bukit lembah dan sebagainya. hhaaha (L to thE BAY). Tiba juga kami ditempat yang tidak diduga-duga, di Yayasan Putra Bahagia yang tempatnya so amazing!!!
Setelah beristirahat sejenak and having lunch, kami mengukuti pembukaan acara seminar PR CreAction - Creative is nothing without Action yang dibuka oleh Pak Ketut. Dan terakhir kami diberi tugas untuk menyelesaikan beberapa tugas kami yang akan diperlombakkan pada malam hari nanti.
We hope our class will be the WINNER!!! Cayoooo........... Uyeeeeeeeeee!!!!!!!!! ;D
Goo Kapurrr!!!!
Tuesday, June 15, 2010
Seminar Sehari - Strategi Kampanye Public Relation (PR)
Untuk membekali para peserta yang mengikuti PR Camp di puncak Jum'at depan, para peserta diwajibkan untuk mengikuti seminar sehari pada hari rabu kemarin. Seminar sehari itu terdapat dua sesi, yang pertama seminar mengenai Strategi Kampanye Public Relation dan yang kedua tentang cara membuat Blog yang menarik. Tapi yang akan saya bahas disini adalah seminar mengenai Strategi Kampanye Public Relation.
Seminar itu dibuka oleh Kajur PR yaitu Pak Ketut dengan Pembicaranya Bpk. Silih Wasesa. Pak ketut membuka seminar itu dengan menyampaikan beberapa peranan PR dalam perusahaan, kegiatan-kegitan yang dilakukan oleh PR, dll.
Setelah Pak Ketut selesai memberikan pengarahan kepada para Mahasiswa/i mengenai seminar tersebut, beliau mempersilahkan Pak Silih Wasesa selaku pembicara yang akan membahas tentang Kampanye PR untuk segera memulai pembahasan tersebut. Dalam seminar tersebut, Beliau (Pak Silih) menjelaskan tentang berbagai strategi kampanye seorang PR yang berhasil dilakukan oleh beberapa orang diluar sana. Beliau memberikan contoh yang berkaitan dengan strategi kampanye PR misalnya Ririn Dumin yang berkampanye dengan mengatakan SIAP JADI BINTANG MASA DEPAN, dan Sarah Aprilia yang mengkampanyekan dirinya sendiri dengan menjadi seorang guru private. Beliau juga menjelaskan tujuan kita melakukuan kampanye adalah untuk mempengaruhi publiknya, antara lain sejauh mana mereka mengenal dan mengetahui kegiatan lembaga atau organisasi yang kita jalani. Membutuhkan perjuangan keras untuk mengubah opini public yang selama ini tidak mengenal atau tidak menyukai melalui suatu teknik kampanye public relations (PR campaign) melalui strategi menarik perhatian (pull strategi) yang mampu mengubahnya, yaitu dari posisi “nothing” menjadi “something”. Seorang PR harus bisa membangun citra perusahaan agar perusahaan dapat terus berkembang dan bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain dan seorang PR harus bisa menjaga reputasi perusahaan agar masyarakat dapat mengerti dan memahami apa yang kita kerjakan.
Ilmu tersebut sangat bgerguna untuk mahasiswa/i PR yang sedang mendalami tehnik-tehnik dalam berkampanye, agar dapat berkampanye sesuai dengan cara yang benar. Selama kurang lebih 2 jam Pak Silih berbicara, berakhir juga seminar pada sesi pertama pada saat itu. Semua mahasiswa/i pun beristirahat dan siap untuk mengikuti seminar pada sesi yang kedua.
Created By : Anggun Fikky
Seminar Weblog
Blog , siapa yang tidak kenal dengan Blog. Dalam era modern saat ini orang-orang menggunakan blog untuk berbagai macam keperluan seperti buku harian , promosi suatu perusahaan dan perkembangan suatu proyek atau produk.
Seminar yang berjudul “Blog sebagai Media Informasi dan Komunikasi PR” ini menjelaskan berbagai macam ilmu mengenai Blog, sejarah blog hingga kini sampai cara membuat blog agar kita dapat dengan mudah menggunakannya. Seminar ini dihadiri oleh mahasiswa dan mahasiswi Bina Sarana Informatika jurusan Public Relations dengan pembicara Bapak Anton M.KOM yang juga menjabat sebagai ketua jurusan Manajemen Informatika. Melalui seminar ini kita dapat menambah pengetahuan dan menambah skill untuk terjun dalam dunia PR kelak .
Seminar yang bertempat di aula Salemba 22 ini tak hanya dihadiri oleh mahasiswa mahasiswi salemba saja tapi juga dihadiri oleh mahasiswa BSI dari berbagai daerah di Jakarta seperti cabang Margonda , Fatmawati dan Jatiwaringin.
Created by : Nurul Fadilla
Friday, May 14, 2010
Study Ekskul ke TRANS 7
Sukses menggelar kegiatan photography exhibitions, kali ini kapur di undang oleh Himpunan Mahasiswa Public Relations (HIMAPUR) melakukan kunjungan ke stasiun televisi dalam rangka study visit yang diadakan pada tanggal 12 Mei 2010. Kegiatan yang diikuti 54 orang teman-teman dari mahasiswa BSI ini, di dominasi oleh temen – temen dari semester 4 jurusan PR.
Berdasarkan kesepakatan, bagi yang berminat dan ingin mendaftarkan dirinya untuk ikut serta dalam acara tersebut harap membayarkan sejumlah uang yang berjumlah Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) kepada panitia pelaksana. Ternyata kegiatan ini sangat banyak peminatnya, padahal pihak Trans 7 hanya menyediakan 60 kursi untuk study visit ini. >>Duhh .. sayang banget ya temen2 yg gak bisa ikut .. !<<
Keberangkatan dimulai dari Kampus BSI Salemba 45, pukul 13.00 WIB, dalam perjalanan tersebut panitia hanya dapat air mineral kepada para peserta, dan untuk snack-nya peserta diminta untuk membawa masing-masing. (Yaa.. biaya 20.000,- masa kita mau nuntut lebih sich, jadi .. harap maklumlah, hhehehe..)
Tiba di gedung TRANS 7 yang masih satu gadung dengan gedung TRANS TV ini, di sekitar halaman Trans TV para peserta sempat dibuat bingung harus masuk ke gedung yang mana (Karena Gedung Trans TV dan Bank Mega hamper jadi satu,hhee). Sambil menunggu panitia yang lagi konfirmasi ke pihak Trans, peserta akhirnya ber-narsis ria dengan foto – foto disekitar kolam air mancur yang menjadi Trendmark’nya TransCorp ,hhhiihhii (namanya juga anak muda ..)
Akhirnya, setelah kami dapat masuk ke dalam gedung Trans7, disana kami disambut hangat oleh PR dari pihak Trans7 yaitu mbak Fanny dan Mbak Tary. Disana kami mendengarkan presentasi mengenai Company Profile dari Trans 7 & yang disampaikan langsung oleh Mbak Fanny juga Mba Tary secara bergantian
Mereka juga banyak berbagi cerita dan share tentang pengalaman mereka bagaimana menjalin hubungan dengan Media (Media Relations), menjalin hubungan dengan pemerintah (Government Relations) dan masih banyak lagi pengalaman menarik lainnya yang mereka ceritakan. Akhirnya, tiba saatnya sesi tanya jawab seputar Trans7. Selain kami yang mengajukkan pertanyaan, pengetahuan kami seputar Trans7 juga diasah dan diuji dengan berbagai pertanyaan yang disampaikan oleh pihak Trans7. Seperti apa saja program anak yang ada di Trans7, apa saja program olahraga yang adadi Trans7, Apa nama program baru yag ada di Trans7 yang menampilkan pesulap kondang dan berbagai pertanyaan lainnya.
Sesi Tanya jawab ini mendapat sambutan hangat dari para peserta lho , ada marchandisenya siich .. siapa coba yang gak pengen dapet merchandise gratis dari Trans7, kan lumayan buat kenang – kenangan .hhehe. Marchandisenya pun beragam, mulai dari pulpen, topi, notebook sampai payung juga ada.
Presentasi selesai, sesi Tanya jawab juga selesai. Sekarang saatnya kami diajak berkeliling melihat–lihat studio lokasi syuting dari program – program yang tayang di Trans7, mulai dari I-Gosip, MotoGP, Bukan Empat Mata dan On The Spot. Dan seperti biasa kesempatan seperti ini pun lagi–lagi dimanfaatkan untuk berfoto-foto oleh para peserta, (Kapan lagi, bisa masuk studio dan foto-foto disana.hhihihi.) Sayangnya kami gak bisa melihat studio lokasi syuting dari OVJ, karena studionya tidak berada di gedung Trans melainkan di daerah kalibata.
Setelah acara selesai dan puas berkeliling studio, kunjungan kami diakhiri dengan acara foto bersama dengan pihak Trans7, di halaman gedung Trans. Ucapan terima kasih pun tak lupa kami sampaikan atas kesempatan yang telah diberikan.Teriama Kasih Trans7 .. !!
Created By : Puspita Indah
Saturday, May 1, 2010
Career Fair With BSI
BSI Career Fair
Event Akbar BSI Career Center Dalam Bentuk Bursa Kerja Dan Talkshow Career di Empat Kota Besar : Bandung, Purwokerto, Yogyakarta Dan Jakarta
Bandung :
18 Mei 2010 >> Jam 09.00-16.00 WIB
Gedung BSI Bandung
Jln. Sekolah Internasional No.1-6, Antapani
Purwokerto :
20 Mei 2010
Halaman Utama Gedung BSI Purwokerto
Jln. DR. Bunyamin No. 106, Pabuaran, Purwokerto
Yogyakarta :
22 Mei 2010
Kampus BSI Yogyakarta
Jln. Ringroat Barat, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta
Jakarta :
30 Mei 2010
Gedung Istora, Gelora Bung Karno (Senayan)
Jln. Gatot Subroto, jakarta
Created by : Nur Umamah
Event Akbar BSI Career Center Dalam Bentuk Bursa Kerja Dan Talkshow Career di Empat Kota Besar : Bandung, Purwokerto, Yogyakarta Dan Jakarta
Bandung :
18 Mei 2010 >> Jam 09.00-16.00 WIB
Gedung BSI Bandung
Jln. Sekolah Internasional No.1-6, Antapani
Purwokerto :
20 Mei 2010
Halaman Utama Gedung BSI Purwokerto
Jln. DR. Bunyamin No. 106, Pabuaran, Purwokerto
Yogyakarta :
22 Mei 2010
Kampus BSI Yogyakarta
Jln. Ringroat Barat, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta
Jakarta :
30 Mei 2010
Gedung Istora, Gelora Bung Karno (Senayan)
Jln. Gatot Subroto, jakarta
Created by : Nur Umamah
Monday, April 26, 2010
Wawancara Ahli PR : "Indonesia Harus Mengerjakan PR"
Wawancara Bersama Elizabeth Goenawan Ananto
Elizabeth Goenawan Ananto adalah Vice President dari International Public Relation Associations (IPRA) dan juga kepala program Master of Management in Communications di Universitas Trisakti. Kita akan bicara tentang dunia Public Relations (PR), trend yang berkembang saat ini.
Menurut Elizabeth, Candi Borobudur tidak lagi diakui atau disebutkan sebagai keajaiban dunia karena Indonesia tidak mengkomunikasikan itu atau melakukan PR secara terus menerus. Indonesia begitu luas, tapi apa ikon yang dijual? Kita mempunyai Komodo, kita mempunyai Borobudur, tapi orang mengatakan kita mempunyai Monas. Padahal Monas itu lambang Jakarta.
Elizabeth mengatakan pada masa depan PR di Indonesia akan menjadi market yang sangat besar, potensial, dan krisisnya banyak. Dengan banyak krisis, banyak product launching, akuisisi dan sebagainya maka itu menjadi lahan untuk PR. Sekolah PR juga termasuk, tetapi sekolah perlu meningkatkan kualifikasi dari pengajarnya. Jangan sampai nanti PR-nya berupa promosi, publikasi, dan selling saja. Sementara kita sudah harus branding dan positioning. Itu yang harus ditata.
Berikut wawancara Faisol Riza dengan Elizabeth Goenawan Ananto.
Saat ini kita melihat di media massa tiba-tiba banyak tokoh politik melakukan public relations (PR). Sejauh mana hubungan PR dengan politik karena kadang-kadang kita sering mendengar yang benar disalahkan, yang salah dibenarkan, sementara PR sebagai satu sektor mempunyai prinsip-prinsip sendiri?
Kalau kita melihat dari perannya, PR adalah satu strategi komunikasi yang diberikan secara berstrategi. Artinya ada strategi, tidak hanya komunikasi saja. Misalnya, kita ingin menokohkan seseorang maka ada strategi komunikasinya. Sebelum kita mengatakan pilihlah yang bersangkutan, masyarakat harus diberitahu dulu mengenai siapa tokoh itu, kemana targetnya, apa visinya. Kalau kita kembali ke teori maka ada scenario building. Tokoh ini mau dipersepsikan oleh timnya sampai sejauh mana. Dari scenario building itu kemudian kita melakukan issue management karena pasti ada yang suka dan tidak suka atau negatif-positifnya. Itu biasanya harus dilakukan dengan riset yang sederhana, seperti bagaimana persepsi media terhadap tokoh yang bersangkutan.
Jadi tidak asal muncul di media. Bagaimana kalau tokohnya "jelek"?
Pasti ada segi positif dari tokoh yang bersangkutan, sejelek apapun seseorang. Tapi kalau betul-betul jelek, kita harus tahu dulu kenapa jeleknya. Ada atau tidak persepsi positif yang bisa diangkat oleh tokoh itu. Kemudian kita membuat balancing (aktifitas penyeimbang). Memang tokoh ini jelek tapi ada segi positif yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Sebutkan saja bad news-nya dan itu juga memang harus disebutkan. Kalau ada bad news dan mengakui bahwa itu kesalahan yang bersangkutan kemudian ada satu indikasi yang positif, maka rakyat tahu bahwa dia sedang memperbaiki itu menjadi positif dan bisa menjadi reputasi dari mengatasi krisis tersebut. Tapi strateginya harus jelas.
Kalau dijelaskan secara singkat, apa sebenarnya PR?
PR adalah mengatakan apa yang sebenarnya dengan cara yang sangat strategis. Jadi kita tidak bicara secara blak-blakan, "telanjang", tetapi kita menjelaskan apa yang tidak diketahui publik. Program PR adalah program komunikasi untuk memberikan wacana yang sebenarnya sehingga orang faham. Ada mutual understanding di situ. Orang faham apa yang sedang terjadi.
Apa fungsi publik dalam PR?
Kalau dalam PR, publik itu bukan masyarakat luas tetapi publik yang terbatas, segmented public. Jadi kita bicara pada publik yang berbeda dengan bahasa yang berbeda, tetapi inti pesannya harus sama.
Jadi PR adalah bagaimana menyampaikan pesan?
Ya, bagaimana menciptakan pesan itu sehingga menjadi persepsi publik atau seseorang kalau dikaitkan dengan kandidasi/ kegiatan pencalonan tadi.
Jadi sebenarnya sangat luas liputan dari sektor PR ini, tetapi masyarakat sering mengaitkan bahwa PR tidak jauh dengan marketing. Buktinya, perusahaan PR sering juga merupakan perusahaan yang menyelenggarakan product launching terkadang merangkap advertising. Jadi orang menganggap PR sama saja dengan marketing.
Kalau marketing ingin menjual sebanyak-banyaknya produk, sementara PR ada etikanya seperti mungkin hanya mengambil manfaat dari yang jelek-jelek seperti dikemukakan tadi. Yang satu menutupi, yang lain membuka secara jujur. Dimana persinggungan dari PR dan Marketing?
Misalnya produk sabun, sebelum produk tersebut diluncurkan ke pasar maka masyarakat harus dikondisikan bahwa semua harus bersih, dengan bersih penyakit hilang, kulit lebih cemerlang, orang lebih menarik, bau badan hilang. Nah hal itu terus dikondisikan sehingga orang melihat bahwa apa sih yang dibutuhkannya, keluarlah sabun. Kemudian sabun itu dipublikasikan dan PR-nya jalan terus, didukung oleh aktifitas advertising (periklanan). Setelah produk sabun diluncurkan, jangan hanya berhenti di situ karena orang sudah membeli produknya. Kembali lagi ke PR-nya, seperti bagaimana efisiennya sabun itu digunakan, kapan sebaiknya mandi, dan lain-lain. Jadi ada semacam edukasi. Bukan hanya membeli saja kemudian lepas, hilang begitu saja. Itu supaya orang membeli lagi sabun tersebut. Itu harus digaungkan terus tapi tidak perlu lagi dengan iklan besar-besaran karena awareness orang sudah tahu.
Jadi ada fungsi edukasi di dalam PR?
Ya. Jadi kalau kita bicara PR maka ada tahap awareness, lalu tahap berikutnya knowledge, seperti bisa diceritakan bagaimana pembuatannya, ramah lingkungan, dan lain-lain. Kemudian tahap understanding, lalu believe, yaitu yakin bahwa sabun itu bermanfaat. Dari situ maka kita harapkan ada sikap yang berubah dari membeli sabun X, Y, Z menjadi sekarang hanya membeli sabun X. Sesudah membeli sabun X, dia tidak akan mengatakan menyesal membeli sabun tersebut karena sudah mengetahui awarenessnya dan sebagainya. Kalau marketing, dari orang tidak mengetahui lalu dengan publikasi dan iklan maka langsung membeli tanpa mengetahui background-nya. Kalau sesudah itu dia mengatakan, "Aku menyesal nih beli ini", It is very bad impression. Dari segi marketing sangat berhasil, tapi dari segi PR gagal total.
Siapa diantara tokoh politik yang kira-kira sadar PR dan yang menjalankan itu dengan baik, baik yang sekarang mencalonkan presiden atau tidak?
Kalau dilihat dari yang ada sekarang mungkin Jusuf Kalla. Terlepas sebagai orang yang jualan macam-macam, beliau banyak melakukan strategi sampai komunikasi ke bawah. Ada juga hal yang dikhawatirkan, apakah setelah dia menjadi presiden akan tetap konsisten seperti itu, itu perlu waktu buat membuktikannya. Kalau yang lain saya melihat mereka lebih kepada selling themselves.
Kembali ke soal PR yang lebih umum dan komersil. Bagaimana perusahaan PR yang ada sekarang ini di Indonesia?
Industri PR memang sedang berkembang luas di Indonesia. Tetapi kita juga harus kritis terhadap kegiatan mereka. Kalau saya tidak salah rata-rata hanya sebagian kecil yang berkaitan dengan issue management, sebagian kecil yang berkaitan dengan riset. Yang paling banyak adalah menangani krisis, product launching, event organizing. Masih sebatas itu, dan itu sifatnya adhoc. Yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia maupun suatu lembaga negara yaitu semua yang sifatnya continue (berkelanjutan). Jadi tidak bisa sekaligus kita buat program PR kemudian dilepas begitu saja. Itu harus terus dipelihara. Saya tidak bisa menyebutkan sejauh mana. Saya mendengar ada beberapa konsultan di Indonesia yang sudah bisa membuktikan bukan hanya hebohnya saja, tetapi apakah program yang mengeluarkan uang, sekian miliar misalnya, itu bermanfaat atau tidak. Jadi dia melakukan riset pada saat pra dan postnya. Evaluasinya bukan hanya pada kliping atau orang mengatakan apa, tetapi orang berubah sikap atau tidak. Nanti ujung-ujungnya lari kepada kontribusi to the bottom line of the organization. Orang sering bicara mengenai Return of Investment (ROI), itu sekarang sudah bisa diukur tapi tentunya melalui riset.
Jadi PR lebih banyak digunakan sebagai upaya menyelamatkan atau menangani krisis di perusahaan atau event politik daripada program yang berkelanjutan. Apakah ini karena kekurangan pengetahuan diantara praktisi PR atau memang dunia PR di Indonesia hanya krisis saja sehingga penanganannya juga demikian?
Kalau dilihat dari kacamata perkembangan profesi maka PR di Indonesia merupakan satu profesi yang baru. Kita sebut itu profesi, maka apakah betul praktik PR di Indonesia sudah profesional? Ada atau tidak kode etiknya. Kalau melanggar, bagaimana sangsinya? Sebab kalau dikaitkan dengan profesi, seorang praktisi harus taat kepada kode etik bukan taat kepada bos perusahaan atau lembaga dimana dia digaji bekerja di situ. Yang kedua, saya melihat di Indonesia itu yang penting memang survival. Boro-boro mau spend a lot of money untuk PR tapi survival dulu karena situasi yang begini chaos, tidak jelas UU dan hukumnya. Transparansi terpaksa mau - tidak mau harus dilakukan karena banyak kaitan dengan KPK, dan sebagainya. Nah ini proses. Tapi saya kira dalam waktu lima tahun mau - tidak mau kita harus lebih transparan. Ini supaya investor juga lebih percaya kepada kita bahwa perusahaan di Indonesia memang saat ini dalam situasi tidak jelas tetapi lambat laun harus menjadi perusahaan yang accountable.
Kalau Anda pernah membaca di beberapa media beberapa waktu yang lalu tentang kegagalan Danau Toba menjadi salah satu warisan dunia oleh UNESCO maka itu bisa dianggap sebagai kegagalan marketing, kegagalan memasarkan produk, kegagalan menyampaikan dan mendukung itu sebagai produk. Barangkali PR salah satunya yang harus turut berperan. Sebelum Anda menjelaskan hal itu, kita ingin juga mengetahui lebih banyak tentang International Public Relations Associations (IPRA)?
IPRA itu satu organisasi yang dibentuk oleh tokoh-tokoh di Eropa, termasuk dari Italia juga ada, pada tahun 1955. Organisasi ini mengumpulkan para praktisi dari 110 - 115 negara. Mereka ingin memberikan suatu leadership positioning bahwa ini merupakan organisasi yang bisa diandalkan dari segi profesionalitasnya. Praktisi-praktisi yang ada di sana minimal sudah lima tahun dalam level manajerial. Konsultan-konsultan dunia, akademisi, praktisi juga bergabung di sana. Di Indonesia, IPRA sudah ada pada tahun 1980-an tapi memang belum dikenal banyak di Indonesia. Karena itu ketika saya menjadi board of directors untuk mewakili kawasan Asia Pasific, saya melihat bahwa di Asia Pasific PR belum begitu jalan. Saya memberikan masukan-masukan kepada mereka bahwa kita akan menjadi negara yang besar untuk kaitan dengan PR-nya. Contoh, negara kecil seperti Slovenia, kita tidak tahu dimana persisnya Slovenia itu, tapi PR dan risetnya kuat. Mereka mengundang tokoh-tokoh dunia, praktisi-praktisi, dan tokoh akademisi atau guru besar dunia untuk berbicara di negara itu lalu kemudian mereka sebarluaskan.
Tadi Anda mengatakan Danau Toba. Siapa yang tidak kenal Indonesia? Kita dikenal dengan letusan Gunung Krakatau pada 1883, tapi sekarang itu hilang. Bahkan Borobudur tidak lagi diakui atau disebutkan sebagai keajaiban dunia. Kenapa?
Karena Indonesia tidak mengkomunikasikan itu secara terus menerus. Indonesia begitu luas, tapi apa ikon yang dijual? Kita mempunyai Komodo, kita mempunyai Borobudur, tapi orang mengatakan kita mempunyai Monas. Padahal Monas itu lambang Jakarta. Saat ini kita belum siap dari segi infrastruktur, tatanan sosial ekonomi, dan transportasi. Investor asing mau datang ke sini tapi kondisi listrik masih seperti sekarang. China dalam 10 tahun terakhir ini mengubah persepsi dunia terhadap negara tersebut dengan kampanye PR. Sekarang semua orang China belajar bahasa Inggris. Dengan kesadaran itu diharapkan bahwa nanti saat Olimpiade berlangsung di China, orang-orang datang ke sana dan orang-orang yang dipinggir jalan bisa memberi informasi. Jadi kesadaran itu dibangun di sana.
Jadi menitikberatkan pada kesinambungan dari program PR itu. Kita melihat seringkali perkembangan PR berjalan seiring perkembangan ekonomi. Sekarang dunia sedang menghadapi pemanasan global dan sebagainya. Apakah itu juga kira-kira menjadi sektor yang akan ditangani oleh dunia PR. Sejauh mana dunia PR melihat itu sebagai sesuatu yang penting dipahami oleh masayarkat?
Kalau dilihat dari trend, AS bisa dikatakan PR-nya sudah mature. Kemudian di Eropa juga sudah mapan. Trend yang akan kita bawakan pada November nanti adalah Asia Rising. Tema Asia Rising itu untuk menunjukkan negara-negara di Asia berpotensi besar dalam mengembangkan PR-nya terutama dari segi pendidikan dan konsultasi. Jadi kita di Indonesia siap-siap saja menerima serbuan dari konsultan asing yang datang untuk melakukan PR di Indonesia. Walaupun sekarang kondisi Indonesia seperti ini, tetapi pasca 2009 dengan presiden baru - siapa pun yang menjadi presidennya - Indonesia akan menjadi market yang sangat besar, potential market, dan krisisnya banyak. Dengan banyak krisis, banyak product launching, akuisisi dan sebagainya maka itu menjadi lahan untuk PR. Sekolah PR juga termasuk, tetapi sekolah perlu meningkatkan kualifikasi dari pengajarnya. Jangan sampai ada pengajar yang kebetulan hanya populer kemudian mengajar PR, nanti akan balik lagi PR-nya hanya promosi, publikasi dan selling saja. Jadi kita berputar-putar seputar itu, sementara kita sudah harus branding dan positioning. Itu yang harus ditata.
Created by : Milditiara Kamdani
Elizabeth Goenawan Ananto adalah Vice President dari International Public Relation Associations (IPRA) dan juga kepala program Master of Management in Communications di Universitas Trisakti. Kita akan bicara tentang dunia Public Relations (PR), trend yang berkembang saat ini.
Menurut Elizabeth, Candi Borobudur tidak lagi diakui atau disebutkan sebagai keajaiban dunia karena Indonesia tidak mengkomunikasikan itu atau melakukan PR secara terus menerus. Indonesia begitu luas, tapi apa ikon yang dijual? Kita mempunyai Komodo, kita mempunyai Borobudur, tapi orang mengatakan kita mempunyai Monas. Padahal Monas itu lambang Jakarta.
Elizabeth mengatakan pada masa depan PR di Indonesia akan menjadi market yang sangat besar, potensial, dan krisisnya banyak. Dengan banyak krisis, banyak product launching, akuisisi dan sebagainya maka itu menjadi lahan untuk PR. Sekolah PR juga termasuk, tetapi sekolah perlu meningkatkan kualifikasi dari pengajarnya. Jangan sampai nanti PR-nya berupa promosi, publikasi, dan selling saja. Sementara kita sudah harus branding dan positioning. Itu yang harus ditata.
Berikut wawancara Faisol Riza dengan Elizabeth Goenawan Ananto.
Saat ini kita melihat di media massa tiba-tiba banyak tokoh politik melakukan public relations (PR). Sejauh mana hubungan PR dengan politik karena kadang-kadang kita sering mendengar yang benar disalahkan, yang salah dibenarkan, sementara PR sebagai satu sektor mempunyai prinsip-prinsip sendiri?
Kalau kita melihat dari perannya, PR adalah satu strategi komunikasi yang diberikan secara berstrategi. Artinya ada strategi, tidak hanya komunikasi saja. Misalnya, kita ingin menokohkan seseorang maka ada strategi komunikasinya. Sebelum kita mengatakan pilihlah yang bersangkutan, masyarakat harus diberitahu dulu mengenai siapa tokoh itu, kemana targetnya, apa visinya. Kalau kita kembali ke teori maka ada scenario building. Tokoh ini mau dipersepsikan oleh timnya sampai sejauh mana. Dari scenario building itu kemudian kita melakukan issue management karena pasti ada yang suka dan tidak suka atau negatif-positifnya. Itu biasanya harus dilakukan dengan riset yang sederhana, seperti bagaimana persepsi media terhadap tokoh yang bersangkutan.
Jadi tidak asal muncul di media. Bagaimana kalau tokohnya "jelek"?
Pasti ada segi positif dari tokoh yang bersangkutan, sejelek apapun seseorang. Tapi kalau betul-betul jelek, kita harus tahu dulu kenapa jeleknya. Ada atau tidak persepsi positif yang bisa diangkat oleh tokoh itu. Kemudian kita membuat balancing (aktifitas penyeimbang). Memang tokoh ini jelek tapi ada segi positif yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Sebutkan saja bad news-nya dan itu juga memang harus disebutkan. Kalau ada bad news dan mengakui bahwa itu kesalahan yang bersangkutan kemudian ada satu indikasi yang positif, maka rakyat tahu bahwa dia sedang memperbaiki itu menjadi positif dan bisa menjadi reputasi dari mengatasi krisis tersebut. Tapi strateginya harus jelas.
Kalau dijelaskan secara singkat, apa sebenarnya PR?
PR adalah mengatakan apa yang sebenarnya dengan cara yang sangat strategis. Jadi kita tidak bicara secara blak-blakan, "telanjang", tetapi kita menjelaskan apa yang tidak diketahui publik. Program PR adalah program komunikasi untuk memberikan wacana yang sebenarnya sehingga orang faham. Ada mutual understanding di situ. Orang faham apa yang sedang terjadi.
Apa fungsi publik dalam PR?
Kalau dalam PR, publik itu bukan masyarakat luas tetapi publik yang terbatas, segmented public. Jadi kita bicara pada publik yang berbeda dengan bahasa yang berbeda, tetapi inti pesannya harus sama.
Jadi PR adalah bagaimana menyampaikan pesan?
Ya, bagaimana menciptakan pesan itu sehingga menjadi persepsi publik atau seseorang kalau dikaitkan dengan kandidasi/ kegiatan pencalonan tadi.
Jadi sebenarnya sangat luas liputan dari sektor PR ini, tetapi masyarakat sering mengaitkan bahwa PR tidak jauh dengan marketing. Buktinya, perusahaan PR sering juga merupakan perusahaan yang menyelenggarakan product launching terkadang merangkap advertising. Jadi orang menganggap PR sama saja dengan marketing.
Kalau marketing ingin menjual sebanyak-banyaknya produk, sementara PR ada etikanya seperti mungkin hanya mengambil manfaat dari yang jelek-jelek seperti dikemukakan tadi. Yang satu menutupi, yang lain membuka secara jujur. Dimana persinggungan dari PR dan Marketing?
Misalnya produk sabun, sebelum produk tersebut diluncurkan ke pasar maka masyarakat harus dikondisikan bahwa semua harus bersih, dengan bersih penyakit hilang, kulit lebih cemerlang, orang lebih menarik, bau badan hilang. Nah hal itu terus dikondisikan sehingga orang melihat bahwa apa sih yang dibutuhkannya, keluarlah sabun. Kemudian sabun itu dipublikasikan dan PR-nya jalan terus, didukung oleh aktifitas advertising (periklanan). Setelah produk sabun diluncurkan, jangan hanya berhenti di situ karena orang sudah membeli produknya. Kembali lagi ke PR-nya, seperti bagaimana efisiennya sabun itu digunakan, kapan sebaiknya mandi, dan lain-lain. Jadi ada semacam edukasi. Bukan hanya membeli saja kemudian lepas, hilang begitu saja. Itu supaya orang membeli lagi sabun tersebut. Itu harus digaungkan terus tapi tidak perlu lagi dengan iklan besar-besaran karena awareness orang sudah tahu.
Jadi ada fungsi edukasi di dalam PR?
Ya. Jadi kalau kita bicara PR maka ada tahap awareness, lalu tahap berikutnya knowledge, seperti bisa diceritakan bagaimana pembuatannya, ramah lingkungan, dan lain-lain. Kemudian tahap understanding, lalu believe, yaitu yakin bahwa sabun itu bermanfaat. Dari situ maka kita harapkan ada sikap yang berubah dari membeli sabun X, Y, Z menjadi sekarang hanya membeli sabun X. Sesudah membeli sabun X, dia tidak akan mengatakan menyesal membeli sabun tersebut karena sudah mengetahui awarenessnya dan sebagainya. Kalau marketing, dari orang tidak mengetahui lalu dengan publikasi dan iklan maka langsung membeli tanpa mengetahui background-nya. Kalau sesudah itu dia mengatakan, "Aku menyesal nih beli ini", It is very bad impression. Dari segi marketing sangat berhasil, tapi dari segi PR gagal total.
Siapa diantara tokoh politik yang kira-kira sadar PR dan yang menjalankan itu dengan baik, baik yang sekarang mencalonkan presiden atau tidak?
Kalau dilihat dari yang ada sekarang mungkin Jusuf Kalla. Terlepas sebagai orang yang jualan macam-macam, beliau banyak melakukan strategi sampai komunikasi ke bawah. Ada juga hal yang dikhawatirkan, apakah setelah dia menjadi presiden akan tetap konsisten seperti itu, itu perlu waktu buat membuktikannya. Kalau yang lain saya melihat mereka lebih kepada selling themselves.
Kembali ke soal PR yang lebih umum dan komersil. Bagaimana perusahaan PR yang ada sekarang ini di Indonesia?
Industri PR memang sedang berkembang luas di Indonesia. Tetapi kita juga harus kritis terhadap kegiatan mereka. Kalau saya tidak salah rata-rata hanya sebagian kecil yang berkaitan dengan issue management, sebagian kecil yang berkaitan dengan riset. Yang paling banyak adalah menangani krisis, product launching, event organizing. Masih sebatas itu, dan itu sifatnya adhoc. Yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia maupun suatu lembaga negara yaitu semua yang sifatnya continue (berkelanjutan). Jadi tidak bisa sekaligus kita buat program PR kemudian dilepas begitu saja. Itu harus terus dipelihara. Saya tidak bisa menyebutkan sejauh mana. Saya mendengar ada beberapa konsultan di Indonesia yang sudah bisa membuktikan bukan hanya hebohnya saja, tetapi apakah program yang mengeluarkan uang, sekian miliar misalnya, itu bermanfaat atau tidak. Jadi dia melakukan riset pada saat pra dan postnya. Evaluasinya bukan hanya pada kliping atau orang mengatakan apa, tetapi orang berubah sikap atau tidak. Nanti ujung-ujungnya lari kepada kontribusi to the bottom line of the organization. Orang sering bicara mengenai Return of Investment (ROI), itu sekarang sudah bisa diukur tapi tentunya melalui riset.
Jadi PR lebih banyak digunakan sebagai upaya menyelamatkan atau menangani krisis di perusahaan atau event politik daripada program yang berkelanjutan. Apakah ini karena kekurangan pengetahuan diantara praktisi PR atau memang dunia PR di Indonesia hanya krisis saja sehingga penanganannya juga demikian?
Kalau dilihat dari kacamata perkembangan profesi maka PR di Indonesia merupakan satu profesi yang baru. Kita sebut itu profesi, maka apakah betul praktik PR di Indonesia sudah profesional? Ada atau tidak kode etiknya. Kalau melanggar, bagaimana sangsinya? Sebab kalau dikaitkan dengan profesi, seorang praktisi harus taat kepada kode etik bukan taat kepada bos perusahaan atau lembaga dimana dia digaji bekerja di situ. Yang kedua, saya melihat di Indonesia itu yang penting memang survival. Boro-boro mau spend a lot of money untuk PR tapi survival dulu karena situasi yang begini chaos, tidak jelas UU dan hukumnya. Transparansi terpaksa mau - tidak mau harus dilakukan karena banyak kaitan dengan KPK, dan sebagainya. Nah ini proses. Tapi saya kira dalam waktu lima tahun mau - tidak mau kita harus lebih transparan. Ini supaya investor juga lebih percaya kepada kita bahwa perusahaan di Indonesia memang saat ini dalam situasi tidak jelas tetapi lambat laun harus menjadi perusahaan yang accountable.
Kalau Anda pernah membaca di beberapa media beberapa waktu yang lalu tentang kegagalan Danau Toba menjadi salah satu warisan dunia oleh UNESCO maka itu bisa dianggap sebagai kegagalan marketing, kegagalan memasarkan produk, kegagalan menyampaikan dan mendukung itu sebagai produk. Barangkali PR salah satunya yang harus turut berperan. Sebelum Anda menjelaskan hal itu, kita ingin juga mengetahui lebih banyak tentang International Public Relations Associations (IPRA)?
IPRA itu satu organisasi yang dibentuk oleh tokoh-tokoh di Eropa, termasuk dari Italia juga ada, pada tahun 1955. Organisasi ini mengumpulkan para praktisi dari 110 - 115 negara. Mereka ingin memberikan suatu leadership positioning bahwa ini merupakan organisasi yang bisa diandalkan dari segi profesionalitasnya. Praktisi-praktisi yang ada di sana minimal sudah lima tahun dalam level manajerial. Konsultan-konsultan dunia, akademisi, praktisi juga bergabung di sana. Di Indonesia, IPRA sudah ada pada tahun 1980-an tapi memang belum dikenal banyak di Indonesia. Karena itu ketika saya menjadi board of directors untuk mewakili kawasan Asia Pasific, saya melihat bahwa di Asia Pasific PR belum begitu jalan. Saya memberikan masukan-masukan kepada mereka bahwa kita akan menjadi negara yang besar untuk kaitan dengan PR-nya. Contoh, negara kecil seperti Slovenia, kita tidak tahu dimana persisnya Slovenia itu, tapi PR dan risetnya kuat. Mereka mengundang tokoh-tokoh dunia, praktisi-praktisi, dan tokoh akademisi atau guru besar dunia untuk berbicara di negara itu lalu kemudian mereka sebarluaskan.
Tadi Anda mengatakan Danau Toba. Siapa yang tidak kenal Indonesia? Kita dikenal dengan letusan Gunung Krakatau pada 1883, tapi sekarang itu hilang. Bahkan Borobudur tidak lagi diakui atau disebutkan sebagai keajaiban dunia. Kenapa?
Karena Indonesia tidak mengkomunikasikan itu secara terus menerus. Indonesia begitu luas, tapi apa ikon yang dijual? Kita mempunyai Komodo, kita mempunyai Borobudur, tapi orang mengatakan kita mempunyai Monas. Padahal Monas itu lambang Jakarta. Saat ini kita belum siap dari segi infrastruktur, tatanan sosial ekonomi, dan transportasi. Investor asing mau datang ke sini tapi kondisi listrik masih seperti sekarang. China dalam 10 tahun terakhir ini mengubah persepsi dunia terhadap negara tersebut dengan kampanye PR. Sekarang semua orang China belajar bahasa Inggris. Dengan kesadaran itu diharapkan bahwa nanti saat Olimpiade berlangsung di China, orang-orang datang ke sana dan orang-orang yang dipinggir jalan bisa memberi informasi. Jadi kesadaran itu dibangun di sana.
Jadi menitikberatkan pada kesinambungan dari program PR itu. Kita melihat seringkali perkembangan PR berjalan seiring perkembangan ekonomi. Sekarang dunia sedang menghadapi pemanasan global dan sebagainya. Apakah itu juga kira-kira menjadi sektor yang akan ditangani oleh dunia PR. Sejauh mana dunia PR melihat itu sebagai sesuatu yang penting dipahami oleh masayarkat?
Kalau dilihat dari trend, AS bisa dikatakan PR-nya sudah mature. Kemudian di Eropa juga sudah mapan. Trend yang akan kita bawakan pada November nanti adalah Asia Rising. Tema Asia Rising itu untuk menunjukkan negara-negara di Asia berpotensi besar dalam mengembangkan PR-nya terutama dari segi pendidikan dan konsultasi. Jadi kita di Indonesia siap-siap saja menerima serbuan dari konsultan asing yang datang untuk melakukan PR di Indonesia. Walaupun sekarang kondisi Indonesia seperti ini, tetapi pasca 2009 dengan presiden baru - siapa pun yang menjadi presidennya - Indonesia akan menjadi market yang sangat besar, potential market, dan krisisnya banyak. Dengan banyak krisis, banyak product launching, akuisisi dan sebagainya maka itu menjadi lahan untuk PR. Sekolah PR juga termasuk, tetapi sekolah perlu meningkatkan kualifikasi dari pengajarnya. Jangan sampai ada pengajar yang kebetulan hanya populer kemudian mengajar PR, nanti akan balik lagi PR-nya hanya promosi, publikasi dan selling saja. Jadi kita berputar-putar seputar itu, sementara kita sudah harus branding dan positioning. Itu yang harus ditata.
Created by : Milditiara Kamdani
Tuesday, March 23, 2010
Urgensi PR (Humas)
Aktivitas public relations sehari-hari adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik ( two way trafic communications ) antara lembaga dengan pihak publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi, dsb, demi kemajuan lembaga atau citra positif lembaga bersangkutan. Jadi, kegiatan public relations tersebut sangat erat kaitannya dengan pembentukan opini publik dan perubahan sikap dari masyarakat.
Dari segi inilah, Rohis mengejawantahkan misi al 'amru wa nahyul munkar-nya. Hal tersebut sekaligus menjadi landasan Rohis untuk -sebagaimana fungsi humas umumnya- menunjukkan kekuatannya ( power of opinion ) dalam membentuk opini publik atau kita sebut dakwah.
Adapun proyek kerja Public Relations Officer (PRO) , tidak terlepas dari pengabdiannya demi kepentingan umum ( it should serve the public's interest ) atau dalam bahasa dakwah, 'untuk kepentingan umat'. Berkaitan dengan Kode Etik Asosiasi Perhumasan Internasional (International Public Relations Association Code of Cunduct) yang menegaskan bahwa setiap PRO tidak dibenarkan untuk mengangkat suatu konflik yang terjadi atau hal yang sengaja dipaparkan kepada publik tanpa seizin dari mereka yang berkepentingan atau bersangkutan.
Sebaliknya, pihak PRO tidak dibenarkan pula dengan sengaja untuk menutupi masalah atau krisis yang tengah terjadi di lembaga yang bersangkutan dengan cara mengelabui publik. Sehingga perlu diingat kunci kerja seorang PR jika menghadapi situasi yang genting (crucial), seperti timbul masalah, konflik, pertikaian, hingga terjadi suatu krisis, maka fungsi dan tugas PRO adalah wajib untuk menjelaskan secara jujur dan terbuka (open communication).
Hal tersebut dikarenakan di satu pihak humas bertindak sebagai perantara (mediator). Sedangkan di lain pihak, ia mempunyai tanggung jawab sosial (social responbility) dan dalam menjalankan perannya harus berlandaskan kejujuran, etika, dan moral yang tinggi sebagai penyandang profesional public relations.
Dalam hal peran ganda yang bersifat dilematik tersebut, public relations officer berperan sebagai komunikator, mediator, persuador, organisator, dan konsultan sering terjadi di tengah masyarakat dalam era globalisasi penuh kompetitif sekarang ini. Dalam berbagai situasi dan kondisi yang penuh tantangan, pihak PRO akan menghadapi beban tugas yang cukup berat. Dalam iklim kompetitif tersebut yang bersangkutan mempunyai fungsi pokok utama, yaitu bertindak sebagai komunikator, mediator, kemudian bertindak sebagai pendukung manajemen (back up management), dan tujuan akhirnya adalah bagaimana memperoleh atau mempertahankan citra bagi lembaga yang diwakilinya.
Mampukah PRO tersebut bertanggung jawab langsung dan diberikan kesempatan yang lebih luas (otonomisasi) untuk secara langsung membendung, menanggulangi atau mengatasinya dalam upaya memulihkan (recovery image) dan mempertahankan citra tersebut (maintenance of image) dengan mengembalikan kepercayaan publik serta memulihkan krisis yang terjadi.
Pekerjaan utama (inti) dari PR sebenarnya adalah Human Relation (HR) yang bukan hanya sekedar hubungan antar manusia. Tetapi lebih bersifat interaksi antara seseorang dengan orang lain, memperhatikan orang lain, bersikap ramah dan jujur.
Jika setiap PRO (Public Relations Officer) mempunyai human relations yang baik yang mencerminkan sikap tersebut, dijamin akan membuat orang lain yang dihadapinya senang dan puas. Hal ini akan memelihara dan meningkatkan citra Lembaga Dakawah Kampus.
Dalam arti luas HR berarti komunikasi yang persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan sehingga menimbulkan kepuasan kedua belah pihak.
Dalam arti sempit penekanan HR pada situasi kerja atau dalam bidang organisasi (kelompok) bertujuan menggugah kegairahan dan kegiatan bekerja, kerja sama yang produktif yang diwarnai dengan rasa bahagia dan puas hati. Normat R.F. Meier mengemukakan: "HR dapat berfungsi untuk menghilangkan rintangan-rintangan komunikasi, mencegah salah pengertian dan mengembangkan segi konstruktif sifat manusia".
Created by : Anisa Zulika
Saturday, March 20, 2010
"All About HUMAS..."
A. Hubungan masyarakat
Hubungan masyarakat, atau sering disingkat humas (bahasa Inggris: public relation) adalah seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu/ organisasi.
Menurut IPRA (International Public Relations Association) Humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik (public) untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini public diantara mereka.
Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.
Seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian bersama antara organisasi dan masyarakatnya.
Posisi humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi. Sasaran humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional humas bertugas membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi diantara keduanya. Contoh dari kegiatan-kegiatan Humas adalah: melobi, berbicara di depan publik, menyelenggarakan acara, dan membuat pernyataan tertulis.
B. Sejarah Humas
- Di Dunia
Konsep dasar Humas diperkenalkan pada tahun 1906 oleh Ivy Lee saat ia berhasil menjembatani konflik buruh batubara dan pengusaha. Konsep ini lalu dikenal sebagai Declaration of Principle (Deklarasi Azas-Azas Dasar) yaitu prinsip yang terbuka dan tidak menyembunyikan data dan fakta.
- Di Indonesia
Humas di Indonesia dikenal pada tahun 1950an dimana humas bertugas untuk menjelaskan peran dan fungsi-fungsi setiap kementrian, jawatan, lembaga, badan, dan lain sebagainya.
C. Pekerjaan seorang humas
Pekerjaan seorang humas adalah tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang humas dalam mempromosikan pengertian dan pengetahuan akan seluruh fakta-fakta tentang runtutan situasi atau sebuah situasi dengan sedemikian rupa sehingga mendapatkan simpati akan kejadian tersebut.
Pada umumnya kesan yang jelek datang dari ketidak-pedulian, prasangka buruk, sikap melawan, dan apatis. Seorang petugas humas harus mampu untuk mengubah hal-hal ini menjadi pengetahuan dan pengertian, penerimaan dan ketertarikan.
Bagian penting dari pekerjaan petugas Humas dalam suatu organisasi adalah :
Membuat kesan (image)
Pengetahuan dan pengertian
Menciptakan ketertarikan
Penerimaan
Simpati
Humas adalah sebuah proses yang terus menerus dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh kemauan baik dan pengertian dari pelanggan, pegawai, dan publik yang lebih luas. Dalam pekerjaannya, seorang humas membuat analisis ke dalam dan perbaikan diri, serta membuat pernyataan-pernyataan keluar.
Pada umumnya kesan yang jelek datang dari ketidak-pedulian, prasangka buruk, sikap melawan, dan apatis. Seorang humas harus mampu untuk mengubah hal-hal ini menjadi pengetahuan dan pengertian, penerimaan dan ketertarikan.
D. Fungsi humas
Menurut Edward L.Bernays humas memiliki fungsi sebagai berikut :
Memberikan penerangan kepada publik,
Melakukan persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku public
Upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat, atau sebaliknya.
E. Kegiatan humas
Tujuh puluh persen dari kegiatan seorang humas berhubungan dengan tulis menulis selain tugas-tugas lainnya. Diantaranya adalah:
Merancang pesan tematik agar pesan yang disampaikan oleh organisasi memiliki keseragaman/ keterkaitan pesan. Contoh: Bank Niaga saat menggelar tema "Cinta".
Melakukan segmentasi media, dimana seorang humas harus mampu memformulasikan keseimbangan saling dukung antara media cetak dan elektronik.
Komunikasi interaktif. Contohnya beberapa organisasi dalam merancang logonya melakukan pelibatan konsumen dimana dilakukan kompetisi merancang logo, contoh lain adalah rubrik konsultasi atau jasa layanan konsumen melalui telpon.
Menjaga reputasi perusahaan dan citra produk melalui pemanfaatan kekuatan pesan dan atau kombinasinya. Contoh: kegiatan sponsor: Dari Mayora.
Iklan multiguna (memanfaatkan momentum psikologis). Contoh: bukan basa-basi.
Penjualan simpatik. Contoh: Aqua menyisihkan hasil penjualan untuk pipa mengalirkan air di kawasan timur Indonesia.
Melakukan iklan layanan masyarakat.
Pemasaran dari mulut kemulut. Contoh: Taksi Bluebird dalam memasarkan reputasi yang baik jarang menggunakan iklan media massa.
Ajang pemasaran khusus dimana aktivitas dirancang untuk melibatkan khalayak. Contoh: Ajang Jakarta Fair.
Memanfaatkan komunikasi yang akrab untuk pelanggan. Contoh: Layanan purna jual, dsb.
Created By : Tirta sari
Hubungan masyarakat, atau sering disingkat humas (bahasa Inggris: public relation) adalah seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu/ organisasi.
Menurut IPRA (International Public Relations Association) Humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik (public) untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini public diantara mereka.
Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.
Seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian bersama antara organisasi dan masyarakatnya.
Posisi humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi. Sasaran humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional humas bertugas membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi diantara keduanya. Contoh dari kegiatan-kegiatan Humas adalah: melobi, berbicara di depan publik, menyelenggarakan acara, dan membuat pernyataan tertulis.
B. Sejarah Humas
- Di Dunia
Konsep dasar Humas diperkenalkan pada tahun 1906 oleh Ivy Lee saat ia berhasil menjembatani konflik buruh batubara dan pengusaha. Konsep ini lalu dikenal sebagai Declaration of Principle (Deklarasi Azas-Azas Dasar) yaitu prinsip yang terbuka dan tidak menyembunyikan data dan fakta.
- Di Indonesia
Humas di Indonesia dikenal pada tahun 1950an dimana humas bertugas untuk menjelaskan peran dan fungsi-fungsi setiap kementrian, jawatan, lembaga, badan, dan lain sebagainya.
C. Pekerjaan seorang humas
Pekerjaan seorang humas adalah tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang humas dalam mempromosikan pengertian dan pengetahuan akan seluruh fakta-fakta tentang runtutan situasi atau sebuah situasi dengan sedemikian rupa sehingga mendapatkan simpati akan kejadian tersebut.
Pada umumnya kesan yang jelek datang dari ketidak-pedulian, prasangka buruk, sikap melawan, dan apatis. Seorang petugas humas harus mampu untuk mengubah hal-hal ini menjadi pengetahuan dan pengertian, penerimaan dan ketertarikan.
Bagian penting dari pekerjaan petugas Humas dalam suatu organisasi adalah :
Membuat kesan (image)
Pengetahuan dan pengertian
Menciptakan ketertarikan
Penerimaan
Simpati
Humas adalah sebuah proses yang terus menerus dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh kemauan baik dan pengertian dari pelanggan, pegawai, dan publik yang lebih luas. Dalam pekerjaannya, seorang humas membuat analisis ke dalam dan perbaikan diri, serta membuat pernyataan-pernyataan keluar.
Pada umumnya kesan yang jelek datang dari ketidak-pedulian, prasangka buruk, sikap melawan, dan apatis. Seorang humas harus mampu untuk mengubah hal-hal ini menjadi pengetahuan dan pengertian, penerimaan dan ketertarikan.
D. Fungsi humas
Menurut Edward L.Bernays humas memiliki fungsi sebagai berikut :
Memberikan penerangan kepada publik,
Melakukan persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku public
Upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat, atau sebaliknya.
E. Kegiatan humas
Tujuh puluh persen dari kegiatan seorang humas berhubungan dengan tulis menulis selain tugas-tugas lainnya. Diantaranya adalah:
Merancang pesan tematik agar pesan yang disampaikan oleh organisasi memiliki keseragaman/ keterkaitan pesan. Contoh: Bank Niaga saat menggelar tema "Cinta".
Melakukan segmentasi media, dimana seorang humas harus mampu memformulasikan keseimbangan saling dukung antara media cetak dan elektronik.
Komunikasi interaktif. Contohnya beberapa organisasi dalam merancang logonya melakukan pelibatan konsumen dimana dilakukan kompetisi merancang logo, contoh lain adalah rubrik konsultasi atau jasa layanan konsumen melalui telpon.
Menjaga reputasi perusahaan dan citra produk melalui pemanfaatan kekuatan pesan dan atau kombinasinya. Contoh: kegiatan sponsor: Dari Mayora.
Iklan multiguna (memanfaatkan momentum psikologis). Contoh: bukan basa-basi.
Penjualan simpatik. Contoh: Aqua menyisihkan hasil penjualan untuk pipa mengalirkan air di kawasan timur Indonesia.
Melakukan iklan layanan masyarakat.
Pemasaran dari mulut kemulut. Contoh: Taksi Bluebird dalam memasarkan reputasi yang baik jarang menggunakan iklan media massa.
Ajang pemasaran khusus dimana aktivitas dirancang untuk melibatkan khalayak. Contoh: Ajang Jakarta Fair.
Memanfaatkan komunikasi yang akrab untuk pelanggan. Contoh: Layanan purna jual, dsb.
Created By : Tirta sari
Thursday, January 14, 2010
Photography Exhibition (Part 2)
Acara kelas kami pun berhasiill terlaksana, alhamdulilhh semuaa bisa berjalan dengan lancaarrr...
Yah, walaupun masih banyak kekurangan dan jauhh dari sempurna, tapi kita ambil aja hikmah dan pelajaran dari pengalamann tersebuutt. Semoga next time kita bisa buat acara yang lebih baik dan suksezz lagee... Amiieenn!!!!
lebiihhh sukseezzzz lagii guyzzzzz............ ^_^ Amiienn!!!!
Photography Exhibition.......... Uuuyeeeeeee... hhahai ;
Semoga kebersamaan Kami akan sellu ada di setiap waktunya, Sukseesss buat semua yaa... C u di event2 lainn.. :D
Created By : Roby'atul Adawya
Berikut foto-foto acara kamii.. Check this out!!!
Tuesday, January 5, 2010
Photography Exhibition (Part 1)
KAPUR Present ...
PHOTOGRAPHY EXHIBITION of Public Relations BSI Salemba 45
ART UNDER STORY
Wed, January 13 2010
@ Studio Newseum Domus
Jl. Veteran I No. 30-33
Jakarta Pusat
"SUSUNAN ACARA"
07.00-09.0 Prepare/setting loksi PJ:LUTFI
09.00-09.30 Briefing Panitia PJ:MANDA
09.30-10.00 GR PJ:SENI&DIDI
10.00-10.30 Opening Ceremoney PJ:ACI&YAYA
10.30-12.00 Art Under Story PJ:KIKI&PUSPITA
12.00-13.00 Istirahat Lunch&Zuhur PJ:PATRICIA&FEBI
13.00-13.30 Live Music PJ:BAGUS&VICKY
13.30-15.00 Talk Show
• Bincang-bincang dengan Pak Bisma PJ:TATA&SELLY
selaku dosen fotography
• Sharing Hasil Karya Para The Best
Photo Winner
15.00-15.30 Istirahat Sholat Ashar PJ:AI & LIA
115.30-16.00 Live Music PJ:JAY&AJI
16.00-selesai Closing
• Pembagian sertifikat untuk The Best PJ:JACINDA&RAGA
Photo Winner
• Sayonara all crew&mahasiswa
NOTE : PANITIA WAJIB HADIR TEPAT WAKTU MENGGUNAKAN DRESS CODE YANG TELAH DITENTUKAN
buat teman-teman,,ikutin acara ini sampai akhir acara yak,,karna kita akan have fun bareng di akhir acara!!don't miss it..
tolong info ke yang lain..thx
*Free Entry*
For more Informations :
Aci : 085691434591
Seni : 021-91556811
Dont mIss it ..
thanks
Created by : Roby'atul Adawya
PHOTOGRAPHY EXHIBITION of Public Relations BSI Salemba 45
ART UNDER STORY
Wed, January 13 2010
@ Studio Newseum Domus
Jl. Veteran I No. 30-33
Jakarta Pusat
"SUSUNAN ACARA"
07.00-09.0 Prepare/setting loksi PJ:LUTFI
09.00-09.30 Briefing Panitia PJ:MANDA
09.30-10.00 GR PJ:SENI&DIDI
10.00-10.30 Opening Ceremoney PJ:ACI&YAYA
10.30-12.00 Art Under Story PJ:KIKI&PUSPITA
12.00-13.00 Istirahat Lunch&Zuhur PJ:PATRICIA&FEBI
13.00-13.30 Live Music PJ:BAGUS&VICKY
13.30-15.00 Talk Show
• Bincang-bincang dengan Pak Bisma PJ:TATA&SELLY
selaku dosen fotography
• Sharing Hasil Karya Para The Best
Photo Winner
15.00-15.30 Istirahat Sholat Ashar PJ:AI & LIA
115.30-16.00 Live Music PJ:JAY&AJI
16.00-selesai Closing
• Pembagian sertifikat untuk The Best PJ:JACINDA&RAGA
Photo Winner
• Sayonara all crew&mahasiswa
NOTE : PANITIA WAJIB HADIR TEPAT WAKTU MENGGUNAKAN DRESS CODE YANG TELAH DITENTUKAN
buat teman-teman,,ikutin acara ini sampai akhir acara yak,,karna kita akan have fun bareng di akhir acara!!don't miss it..
tolong info ke yang lain..thx
*Free Entry*
For more Informations :
Aci : 085691434591
Seni : 021-91556811
Dont mIss it ..
thanks
Created by : Roby'atul Adawya
Sunday, January 3, 2010
Kompetisi antar Kampus
PR Competition
Topik: "Membangun Citra Indonesia yang Baik di Mata Dunia"
Terms and Conditions:
1. Mahasiswa D3, S1 atau sederajat (untuk semua fakultas).
2. Tim terdiri dari 3 orang (berasal dari universitas serta fakultas yang sama).
3. Usia anggota tim antara 17 - 23 tahun.
4. Membuat makalah yang mengacu pada topik dan tema.
5. Makalah dikumpulkan dalam bentuk hard/softcopy ukuran A4 minimal 5 halaman ke: Bagian Akademik Kampus C - The London School of Public Relations Jakarta - Sudirman Park Office Complex Jl. KH Mas Mansyur Kav. 35 Jakarta Pusat 10220 atau email ke: pr_competition@yahoo.com paling lambat 15 Desember 2008.
6. Setiap anggota tim wajib menyertakan fotokopi KTP dan Kartu Tanda Mahasiswa.
7. Finalis yang terpilih akan dihubungi oleh panitia dan bersedia maju pada babak Grand Final pada tanggal 16 Januari 2009.
8. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.
TOTAL HADIAH JUTAAN RUPIAH!!
Contact Person:
Fani - 0818 0689 4977
Chintya - 0818 0821 9084
About Us
"The Power of PR in Crisis Management: Creative Press Conference" merupakan salah satu acara dari rangkaian PR Festival yang akan diadakan oleh STIKOM The London School of Public Relations - Jakarta.
Konsep acaranya sendiri merupakan kompetisi dan workshop (seminar) dimana peserta kompetisi diberikan studi kasus mengenai PR crisis yang harus mereka analisa dan dipresentasikan dihadapan para juri. Peserta seminar dapat menyaksikan kompetisi berikut seminar yang dibawakan oleh praktisi - praktisi PR mengenai PR Crisis.
Adapun tujuan dari diadakannya acara ini antara lain untuk memberikan suatu wadah bagi mahasiswa untuk berkompetisi sesuai dengan bidang keahliannya dan untuk menggali potensi diri lebih dalam lagi.(sumber: file:///E:/PR%20Competition.htm)
Created by : Muhammad Anggra
Friday, January 1, 2010
PROFILE
Ini adalah komunitas anak-anak Public relations Bsi Salemba 45..
komunitas ini terbentuk berawal dari event pertama yang di garap oleh 41.3A.07 yaitu Photography Exhibition..
dengan kesepakatan panitia..
komunitas ini kami resmikan...
group ini berguna untuk menjalin silaturahmi antar mahasiswa Public Relations.
selain itu disini dapat memberikan informasi-informasi yang terkait dengan Public relations
komunitas ini terbentuk berawal dari event pertama yang di garap oleh 41.3A.07 yaitu Photography Exhibition..
dengan kesepakatan panitia..
komunitas ini kami resmikan...
group ini berguna untuk menjalin silaturahmi antar mahasiswa Public Relations.
selain itu disini dapat memberikan informasi-informasi yang terkait dengan Public relations
Subscribe to:
Posts (Atom)